Jumat, 01 Maret 2013

Agen Persebaran Tumbuhan


AGEN PENYEBARAN TUMBUHAN

Pendahuluan

   Kita tidak akan menumukan suatu tumbuhan hidup di sembarang tempat, tetapi hanya menghuni tempat-tempat tertentu saja di mana tumbuhan tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Hal ini terjadi karena pada dasarnya setiap tumbuhan mampu tumbuh secara maksimal apabila syarat-syarat yang diperlukan oleh tumbuhan tersebut terpenuhi. Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan menghuni areal atau daerah distribusi tertentu saja. Distribusi tumbuhan ini dipengaruhi oleh factor perantara pemencaran biji yaitu organism lain. Untuk kepentingan penyebaran keturunannya, tanaman telah melakukan mekanisme alami dengan membentuk struktur morfologis tertentu maupun melangsungkan proses-proses tertentu pada bijinya. Berbagai penelitian membuktikan adanya interaksi antara tanaman dengan agen tertentu dalam mekanisme penyebaran bijinya. Agen pembantu penyebaran biji ini dapat berupa agen biotik (burung, mamalia, serangga) maupun abiotik (angin, air, gravitasi).

      Van der Pijl (1982) dalam Griffin dan Sedgley (1989) menjumpai adanya karakteristik tertentu pada tipe-tipe buah dan biji yang diduga merupakan mekanisme alami untuk menyesuaikan diri dengan agen penyebar buah/bijinya.

            Penyebaran tumbuhan berlangsung dengan dua cara yaitu:
1.      Penyebaran tanpa bantuan luar, misalnya proses pemecahan cangkang buah akibat panas matahari yang menyebabkan biji terpelanting menjauhi induknya,
contoh: pada petai cina, biji karet, kacang kedelai.
2.      Penyebaran dengan bantuan faktor luar, yaitu penyebaran bantuan dengan bantuan unsure abiotik (udara/angin, air, gravitasi, tanah) dan unsure biotic (organism lain). Fakto ini sering disebut juga sebagai agen penyebaran tumbuhan.
1.      Pengertian agen penyebaran tumbuhan
Agen persebaran tumbuhan adalah segala sesuatu yang membantu penyebaran tumbuhan baik itu berupa agen biotik (serangga, mamalia, burung, manusia) maupun berupa agen abiotik (air,udara,tanah).
2.      Macam – macam agen penyebaran tumbuhan
a.       Penyebaran tumbuhan denga perantara Angin
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan buah dan biji. Tidak mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan danSumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.
Penyebaran tumbuhan oleh angin adalah penyebaran yang memanfaatkan hembusan angin yang membawa biji atau buah dari tanaman itu jauh dari induknya yaitu  ketempat yang lain dan tumbuh dan berkembang di sana. Tumbuhan yang penyebarannya dibantu oleh angin disebut dengan anemokori. Tumbuhan yang penyebarannya dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri:
                                      i.      Biji berbulu atau berambut, contoh: alang-alang (Imperata cylindrica), kapuk/kapas(Ceiba petanra)
                                    ii.      Biji terpencar, apabila tangkainya tergoyang oleh angin maka biji akan keluar lewat lubang atau celah pada biji. Mekanisme ini disebut pendupaan. Contoh: opium (Papaver sp.)
                                  iii.      Biji kecil dan ringan, contoh: angrek (famili Orchidaceae)
                                  iv.      Buah bersayap, contoh: meranti, tengkawang (famili Dipterocarpaceae)
                                    v.      Buah berambut, contoh: Anemones sp.
b.      Penyebaran tumbuhan dengan perantara Air
Buah-buah yang penyebarannya oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).
Contoh : Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya. Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Tumbuhan yang penyebarannya (biji/buahnya) dibantu oleh air disebut hidrokori. Penyebaran secara hidrokori  dapat mencapai tempat yang sangat jauh, karena buah/biji dari tanaman itu akan terbawa oleh arus air tersebut. Ciri – ciri dari biji Penyebaran secara hidrokori adalah ringan dan memiliki pelindung yang baik bagi embrionya (biji). Oleh karena itu, biasanya mempunyai struktur kulit buah dengan tiga lapis, sbb:
1.      Eksokarp, kulit yang paling luar mengilap, tipis, dan kuat.
2.      Mesokarp, kulit yang tengah yang tebal berisi rongga udara sehingga biji menjadi ringan dan mengambang di air.
3.      Endokarp, kulit yang paling dalam kuat dan keras yang berfungsi untuk melindungi embrio.
Contoh tumbuhan yang mpenyebaran bijinya dibantu oleh air adalah: kelapa (cocos nucifera), buah nyamplung (Calophyllum inophyllum), eceng gondok (Eichorniacrassipes), teratai (Niphea sp.), bakau (Rhizoporasp.).

c.        Penyebaran tumbuhan dengan perantara Hewan
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah, termasukpepayakopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam perut agen tersebut. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang misalnya, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.
Penyebaran tumbuhan dengan bantuan hewan (Zookori) biasanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki buah berair dan buah kacang-kacangan. Hewan yang berperan biasanya: burung, kelelawar, tikus, serangga, dan mamalia yang memakan buah tersebut. Biji dari buah yang dimakan tidak dapat dicerna karena terlalu keras sehingga biji-biji tersebut dikeluarkan bersama kotoran diberbagai tempat yang dilalui oleh hewan tersebut. Penyebaran seperti ini dalam biologi biasanya disebut endozoik. Berdasarkan hewan yang melakukannya antara lain:
                                     i.      Burung
Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.
Penyebaran tumbuhan yang dibantu oleh burung disebut dengan ornitokori. Biasanya biji buah tidak dapat dicerna dan keluar bersama kotoran burung tsb. ciri-ciri (1) buah membentuk bagian edible dengan warna yang menarik, (2) buah memproduksi mekanisme tertentu (warna yang tidak menarik/rasa yang tidak enak) untuk menghindari termakannya buah yang belum matang, (3) biji mempunyai mekanisme perlindungan untuk menghindari kerusakan saat berada dalam pencernaan agen (burung), (4) buah terbuka, tidak terselubung oleh kelopak, dan (5) pada buah yang keras, biji bertipeexposedContoh: beringin (Ficus benjamina), talok (Muntingia calabura), Benalu(Loranthus sp.)
                                    ii.      Kelelawar
Sering disebut  Kiropterokori. Rumbuhan denga sifat penyebaran seperti ini mempunyai buah yang berdaging dan dapat dimakan oleh kelelawar. Contohnya: jambu biji (Psidium guajava), jambu air (Eugenia javanica), dan pepaya
                                  iii.      Serangga
Penyebaran dengan bantuan serangga sering disebut Entomokori. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji kecil dan berlemak. Contohnya: Tembakau (Nicotiana tabaccum), wijen (Sesamum sp.).
                                  iv.       Hewan Mamalia
Biasanya disebut Mamakori. Cara penyebaran dengan bantuan mamalia ini dapat tejadi melalui feses/kotoran hewan yang memakan tumbuhan tersebut. Buah atau biji yang disebarkan oleh mamalia mempunyai karakteristik (1) besar, berdaging, dan lunak, (2) mengeluarkan aroma khas terutama pada malam hari, (3) biji keras dan besar, dan (4) bertipe exposed atau berbiji keras. Contohnya: kopi (cooffea sp), arbei (Fragaria vesca), jambu biji (Psidium guajava), enau (Arrenga pinnata), delima (Punica granatum)
Selain itu ada juga penyebaran tumbuhan yang memiliki perlengkapan tertentu sehingga dapat melekat pada tubuh hewan. Cirinya antara lain, buah/bijinya mempunyai perekat, pengait, atau sikat-sikat. Misalnya beberapa tanaman majemuk, antara lain Synendrella noddiflora dan antropogon aciculatus (buah bayang-bayang). Penyebaran seperti ini dalam biologi sering disebut Ektozoik.

d.      Penyebaran tumbuhan dengan perantara manusia
Sering disebut Antropokori. Manusia memiliki pengaruh yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. Penyebaran dengan perantara manusia dibedakan atas dua:
-          Penyebaran disengaja, merupakan Penyebaran yang dilakukan untuk kepentingan hidup manusia. Contohnya: kopi dan kelapa sawit yang didatangkan dari Afrika, kina dan karet dari Amerika Selatan.
-          Penyebaran tidak disengaja, misalnya melalui biji yang menempel pada pakaian manusia dan terbawa ke daerah bahkan ke Negara lain. Contoh: berbagai biji rumput-rumputan.
Berhasil tidaknya suatu penyebaran tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
-          Kemampuan tumbuhan dalam memodifikasi diri,
-          Kemampuan tumbuhan dalam mengatasi rintangan yang ada,
-          Kemampuan tumuhan dalam menghadapi pengaruh potensial area tertentu terhadap dispresi tanaman,
Hambatan-hambatan dalam penyebaran tumbuhan meliputi beberapa hal berikut, antara lain:
-          Edapik, yaitu zat-zat yang ada dalam tanah (struktur fisik, komposisi kimia, kelembapan, temperatur, suhu tanah, kandungan air, dan unsur-unsur hara.)
-          Klimatik/iklim, meliputi perbedaan temperatur, kelembapan, cahaya dan kondisi lainnya.
-          Fisiografik, meliputi tingkah laku permukaan tanah dan bumi; serta pola tingkah laku permukaan tanah misalnya kemiringan, adanya perpindahan debu/pasir pada area tertentu dan adanya perpindahan es/gletser.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Dabloeng.com/