Administrasi Guru:
LKS Interaktif
Kompas, Jawa Barat, 17 Juli 20078
Guru yang professional haruslah
memiliki administrasi yang lengkap.Susunan administrasi yang sebaiknya
dimiliki oleh seorang guru adalah Cover (sampul), Standar Kompetensi /
Kompetensi Dasar, Penentuan Kriteria Keteuntasan Minimal (KKM), Kalender
Pendidikan, Program Tahunan, Program Semester, Pembagian Minggu
Efektif, Rencana Program Pembelajaran, Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Selain itu juga memenuhi aspek pelaksanaan
diantaranya pelaksanaan Program Pembelajaran, daftar Hadir Siswa, agenda
Pembelajaran, agenda Guru, catatan Kasus dan bimbingan Belajar Siswa.
Terkait evaluasi meliputi, kisi-Kisi Soal Evaluasi, validasi Kisi-kisi
Soal, lembar Penilaian, daftar nilai. Terkait analisa meliputi analisis
Butir Soal, analisis Hasil Evaluasi dan analisis Daya Serap. Terkait
perbaikan dan pengayaan meliputi program Perbaikan dan Pengayaan serta
daftar Hadir Perbaikan dan Pengayaan. Dibawah ini merupakan file yang
bisa langsung di download
[ Bimbingan-Konseling ]
- Comprehensive Guidance and Counseling Program Evaluation
- School Counselor and Principals
- Programs Use of Guidance Curricula Materials
- Evolution of Accountability
- Counselors Role in a Changing
- Background of the School Counseling Profession
- Konseling di Sekolah: Konsep dan Praktik
- Draft Standar Kompetensi Konselor
- Pengadministrasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah
- Rubrik Penilaian Portofolio Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)
- Format Penilaian Sertifikasi Guru BK/Konselor
- Alat Ungkap Masalah Siswa SMA
- Permendiknas No.27. Th 2008 tentang Kualifikasi & Kompetensi Konselor
- Arah dan Perspektif Baru Bimbingan dan Konseling
- Konsep Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
- Penanganan Kasus
- Teknik Konseling Behavioristik
- Teknik Konseling Trait and Factor
- Teknik Konseling Gestalt
- Teknik Konseling Psikoanalisis
- Teknik Konseling Psikodinamika
- Teknik Konseling Rational- Emotif
- Lembar Pengamatan Proses Konseling
[ Seputar KTSP ]
- Buku Saku KTSP
- Konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi
- Manajemen Kurikulum
- Perbandingan Kurikulum 2004 dengan KTSP
- Analisis Konteks dalam Penyusunan KTSP
- Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan I
- Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan II
- Pengembangan Silabus
- Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Pengembangan Bahan Ajar
- Pengembangan Model Pembelajaran
- Perancangan Penilaian Hasil Belajar
- Pengembangan Bahan Ujian
- Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
- Model Pengembangan Muatan Lokal
- Panduan Umum Pengembangan Silabus
- Rambu-Rambu Penyusunan RPP
- Contoh RPP Akuntanasi SMA
PENILAIAN PEMBELAJARAN
- Penilaian Hasil Belajar
- Model Pengembangan Penilaian Portofolio
- Tabel Tingkat Kompetensi dan Kata Kerja Operasional
- Tabel Kata Kerja Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor
- Penilaian Psikomotor
- Penilaian Afektif
- Penetapan KKM
PEMBELAJARAN TEMATIK
- Konsep Pembelajaran Tematik
- Contoh Pemetaan Standar Kompetensi
- Contoh Jaringan Tema
- Contoh Silabus Tematik
- Contoh RPP Tematik I
ICE BREAK (GAME MULTI MEDIA)
- Aku Tidak Lebih Dulu Ke Surga
- Bagaimana Membuat Diri Anda Bahagia
- Biji Kopi
- Perilaku Masyarakat Negara Kaya
- Persepsi dan Paradigma Kita
- Program Memphoto Diri Anda
- Suami Ideal
- Sketsa Wajah Anda
- Aneka Ria Perkawinan
- Burung dengan Sebelah Sayap
- For Sons and Daughters
- The Pencil Parable
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Untuk Memahami Konsep PTK, silahkan baca tautan ini:
KONSEP PEMBELAJARAN
- Pergeseran Paradigma Pendidikan
- Revitalisasi MGMP
- Pengembangan Bahan Ajar
- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM ) yang Efektif
- Belajar dan Pembelajaran
- Pembelajaran Kontekstual
- Pembelajaran Tematik
[ Manajemen Pendidikan ]
- Rencana Strategis Depdiknas
- Manajemen Berbasis Sekolah dan KTSP
- Rencana Pengembangan Sekolah
- Peran Strategis Komite Sekolah
- Konsep Sekolah Unggul
- Kepemimpinan Kepala Sekolah
- Manajemen Pengembangan Kurikulum
- Kebijakan Direktorat Pembinaan TK/SD
- Kebijakan Direktorat Pembinaan SMP
- Kebijakan Direktorat Pembinaan SMA
- Kebijakan Direktorat Pembinaan PUSKUR
- Kebijakan Direktorat Pembinaan BINDIKLAT
- Sistematika dan Format Program dan Laporan Pengawasan
- Kultur Sekolah
- Sekolah Berstandar Internasional
- Sekolah Berwawasan Keunggulan Lokal Kelautan
- Model Pengembangan Muatan Lokal”
- Kebijakan Akreditasi Sekolah
- Revitalisasi MGMP
- Standar Penyelenggaraan KKG/MGMP
- Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru Tahun 2009 [Buku3]
- Suplemen Buku3 (Pengawas Satuan Pendidikan)
- Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas
- Kode Etik Guru
[ Instrumen Supervisi ]
- Instrumen Pengamatan Proses Konseling
- Instrumen Penyelenggaraan BK di SMP-SMA-SMK
- Instrumen Supervisi Akademik
- Instrumen Supervisi SKL di SMP
- Instrumen Pengukuran Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
- Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah
- Angket Budaya Sekolah
- Instrumen Kinerja Sekolah Standar Nasional
- Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa dan Guru dalam PTK
- Instrumen Sertifikasi Guru BK
- Instrumen Uji Kompetensi Pengawas SD
- Instrumen Uji Kompetensi Pengawas SMP-SMA
- Instrumen Inventarisasi Kondisi Sekolah Kategori Mandiri/SSN
- Instrumen Supervisi Profil Sekolah Kategori Mandiri/SSN
- Lembar Pengamatan Kelas SSN-SKM
- Instrument Supervisi KTSP
- Instrumen Observasi Kelas
Instrumen Akreditasi SD-MI
- Permendiknas No. 11 Tahun 2009 tentang Akreditasi SD-MI
- Lampiran-1
- Isi lampiran-1
- Lampiran-2
- Isi lampiran-2
- Lampiran-3
- Isi lampiran-3
- Lampiran-4
Instrumen Akreditasi SMP-MTs
- Permendiknas No.12 Tahun 2009 tentang Akreditasi SMP-MTs
- Teknik Penskoran Pemeringkatan Akreditasi SMP dan MTs
- Petunjuk Instrumen Akreditasi
- Instrumen Akreditasi SMP-MTs
- Pengantar Petunjuk Teknik Pengisian Instrumen Akreditasi SMP-MTs
- Petunjuk Teknik Pengisian Instrumen Akreditasi SMP-MTs
- Petunjuk Instrumen Pengumpulan Data & Informasi Pendukung SMP-MTs
- Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung SMP-MTs
DOWNLOAD LAINNYA:
INSTRUMEN KINERJA SEKOLAH STANDAR NASIONAL
- Instrumen Standar Isi
- Instrumen Standar Proses
- Instrumen Standar Kompetensi Lulusan
- Instrumen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Instrumen Standar Sarana Prasarana
- Instrumen Standar Pengelolaan
- Instrumen Standar Pembiayaan
- Instrumen Standar Penilaia
LKS Interaktif
Kompas, Jawa Barat, 17 Juli 20078
Sebagian
besar waktu belajar siswa sekolah dasar dan menengah dipergunakan untuk
mengerjakan Lembar Kerja Siswa ( LKS ). Namun, keberadaan LKS cetak
atau biasa disebut pula dengan istilah Buku Kerja Siswa hingga saat ini
masih sangat minimalis dan belum efektif sebagai sarana pembelajaran.
Baik dari segi tampilan, isi maupun kepraktisannya. Akibatnya, siswa
mengerjakan LKS cetak dengan perasaan yang terpaksa, kurang bersemangat,
dan asal-asalan. Untuk
mengoptimalkan LKS baik dari segi tampilan maupun kualitas pembelajaran
dibutuhkan transformasi yang berbasis konvergensi teknologi informasi
dan telekomunikasi (TIK). Dalam transformasi itu LKS cetak bisa
digantikan fungsinya oleh LKS interaktif. Sehingga bermacam materi
pelajaran bisa lebih hidup, lebih mendalam serta dapat meningkatkan daya
inovasi dan menambah kreativitas siswa.
LKS
interaktif yang sederhana bisa berupa Blog yang dibuat secara parsial
oleh masing-masing siswa dengan memakai jasa penyedia web gratis,
seperti Wordpress, Blogspot, Blogsome, Multiply dan lain-lain. Kemudian
Guru tinggal mencatat identitas Blog siswa itu lalu mengoreksi, memberi
komentar atau menilainya. Namun, untuk membangun LKS interaktif yang
lebih kompleks, terutama untuk mata pelajaran Matematika dan IPA bisa
dibangun layanan secara terintegrasi dengan Sistem Sekolah 2.0. Pada
prinsipnya Sistem itu sesuai dengan perkembangan internet yang mengarah
ke teknologi Web 2.0. Yang ditandai diantaranya berkembangnya sistem
berbasis jejaring sosial (social networking). Juga diwarnai teknologi AJAX
yang memungkinkan berjalannya aplikasi web seperti aplikasi desktop,
serta berkembangnya teknologi multimedia baik audio dan video streaming.
Layanan LKS Interaktif diatas bisa dibangun dengan memanfaatkan Content
Management System (CMS) yang bersifat opensource seperti Wordpress.org
untuk Blog siswa dan guru, Moodle.org untuk e-Learning, Joomla untuk
Portal sekolah, phpBB untuk Forum, phpWebGallery untuk Image Gallery dan
Mediawiki atau pmWiki untuk Wiki engine.
Berbagai
pihak penyelenggara pendidikan termasuk pengelola Program Jardiknas
dari Depdiknas sebaiknya merancang model LKS interaktif dengan memakai
berbagai aplikasi. Model itu bisa ditambahkan efek animasi dan video
pada obyek LKS supaya lebih menarik. Selanjutnya desain tersebut
digabung dengan web yang akan diunggah ke dalam internet. Sistem Sekolah
2.0 bisa diwujudkan dengan biaya yang relatif murah. Apalagi, setiap
tahun ajaran baru setiap siswa selalu dikenai pungutan untuk pelajaran
komputer hingga ratusan ribu rupiah. Ironisnya, materi pelajaran
komputer yang diberikan sangat minimalis karena hanya sebatas aplikasi
office seperti pengolah kata, spreadsheet, dan presentation. Padahal,
pungutan uang sebesar itu sebenarnya sudah cukup untuk membangun Sistem
Sekolah 2.0. Yang bisa mengintegrasikan portal sekolah
dengan layanan pembelajaran seperti e-Academic, e-LearningManagement,
e-Authoring&Learning, e-Library, dan layanan administrasi sekolah.
Sehingga kualitas pembelajaran bisa terdongkrak secara signifikan serta
terciptanya ekosistem pendidikan yang lebih interaktif dan kolaboratif
antara guru, siswa, orangtua, komunitas dan sekolah.
Model
LKS interaktif yang terintegrasi dalam Sistem Sekolah 2.0 mempermudah
prinsip kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) di
kelas. CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata. Juga mendorong
siswa memperkaya pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sehingga
pembelajaran menjadi lebih bernilai tambah. Dalam kelas yang berkarakter
CTL, tugas guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan
merangsang daya inovasi dan kreatifitas siswa. Model LKS interaktif memperluas
cakrawala berpikir siswa karena dengan bantuan mesin pencari di
internet para siswa bisa bekerja dengan sumber yang tidak terbatas dan
sangat praktis. Para siswa juga bisa
menemukan rumus dan konsep dengan pengetahuan dan pemahaman yang
dimiliki sebelumnya melalui serangkaian pertanyaan yang membangun. Hal
ini menjadikan pemahaman dan penguasaan materi akan lebih lama dalam
ingatan. Selain itu para siswa sangat berpotensi menemukan rumus maupun
konsep sendiri. Apalagi LKS interaktif mampu menampilkan gambar-gambar
yang abstrak atau tiga dimensi yang sulit dibayangkan seperti bangun
ruang dan kurva. Gambar, kurva maupun grafik dapat ditampilkan dengan
bentuk dan animasi yang lebih nyata dan menarik sehingga para siswa akan
belajar dengan suasana yang cerdas dan riang gembira. Hal itu akan
menjadikan materi yang disampaikan bisa lebih dipahami dan menancap kuat
di otak.
Model
LKS interaktif yang berbasis Web 2.0 akan mereformasi pembelajaran yang
sebelumnya bersifat “Know How” dan “Know What”, menjadi “Know Where”
yang ditandai munculnya fenomena social network dengan fasilitas Wiki,
Blog, Podcast dan lain-lain. Perkembangan dunia TIK menunjukkan bahwa
pengelolaan konten di Internet menuju kepada Web 2.0. Sudah cukup banyak
layanan dan aplikasi yang berbasis Web 2.0. Seperti Friendster,
Facebook, Wikipedia, Maps.Google, Wordpress, Flickr, Youtube dan
lain-lain yang bisa mendukung model LKS interaktif. Reformasi
pembelajaran “Know Where” juga sangat membantu eksplorasi dan
pengembangangan ilmu-ilmu sosial dan kebudayaan. Misalnya, LKS siswa
untuk mata pelajaran seni dan budaya, bisa dibuat sangat menarik dengan
bantuan multimedia based content. Yakni konten berbasis multimedia, baik
itu multimedia bersifat linier seperti video yang berjalan sekuensial
maupun multimedia interaktif yang memungkinkan penggunaan mouse,
keyboard untuk memainkannya. Dikemudian hari akan banyak
“kejutan-kejutan” karena para siswa sangat berpeluang mengunggah
nilai-nilai atau budaya lokal seperti kesenian daerah menjadi lebih
mendunia. Dengan demikian potensi otak kanan anak-anak bangsa bisa
diasah dan dibangun secara progresif. Potensi itu pada gilirannya akan
menyuburkan pertumbuhan industri kreatif atau industri budaya sebagai
penopang ekonomi bangsa. LKS interaktif untuk mata pelajaran seni dan
budaya itu juga bisa menyajikan obyek yang ada di berbagai museum di
tanah air maupun di luar negeri secara paripurna. Museum yang menjadi
saksi peradaban bisa ditelelisik lebih mendalam. Museum sebagai wahana
pembelajaran, sumber inspirasi dan sebagai lembaga yang menyimpan,
memelihara serta memamerkan hasil karya, cipta dan karsa manusia
sepanjang zaman esensi dan nilai yang terkandung bisa mengena dikalangan
siswa. Dengan LKS interaktif para siswa bisa melakukan kegiatan
observasi terhadap obyek Museum tanpa terkendala oleh biaya, ruang dan
waktu. Apalagi berbagai museum yang ada di dunia ini telah menggunakan
internet untuk mempromosikan koleksinya. Benda-benda cagar budaya
peninggalan sejarah seperti Candi bisa dipelajari secara komprehensif,
sehingga LKS interaktif bisa menampilkan seluk beluk candi mulai bagian
luarnya, struktur didalamnya, hingga filosofi yang melatar belakangi
bangunan candi. (*)
*)HEMAT DWI NURYANTO, Penggerak IGOS Center, CEO ZamrudTechnology.
0 komentar:
Posting Komentar