Senin, 16 September 2013

Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

SEL TUMBUHAN

Aristoteles (384 – 322 SM).
  • Dia menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari suatu benda hidup atau unit struktural yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
  • Pada saat ini belum dikenal kata “sel” dari unit structural tersebut.
  • Kemudian baru setelah hampir 2000 tahun struktur itu dinamai sel

Robert Hooke (1665 M)
  • Dialah orang yang pertama kali yang menamakan unit structural tersebut sebagai “sel”.
  • Robert Hooke mengiris tipis batang tanaman Quercus suber (Gabus) yang terlihat dibawah mikroslop struktur yang tersusun atas kamar kamar / bui bui penjara yang kemudian dikenal dengan sel
   
  • Beberapa investigator dari tahun 1665 s/d 1831 yang mempelajari sel
  • Tak satupun yang dapat menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun dari unit atau sel yang serupa.

Pada tahun 1938 – 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu
  1. Mathias Schleiden (ahli Botani)
  1. Theodore Schwann (ahli Zoologi)
  
  • Mendefinisikan secara jelas tentang sel.
  • Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari organisme hidup.
  • Sejak tahun 1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu :
  1. Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.( Schwann dan Schleiden)
  1. Sel adalah unit fungsional dari makhluk hidup. ( Max Schultze )
  1. Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
  1. Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel) ( Rudolf Virchow )
  1. Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari organisme lengkap.
  1. Kemudian disusul oleh Robert brown yang menemukan Nucleus , Istilah protoplasma oleh Johanes Purkinje dan Felix dujardin yang mengaplikasikan protoplasma itu ada pada telur
UKURAN SEL
  • Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.
  • Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.
  • Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ± 55 cm.
BENTUK SEL
JUMLAH SEL
  • Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu.
  • Mereka disebut sebagai bentuk uniseluler atau aseluler.
  •  Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar Kingdom Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme multiseluler - Metazoa

TYPE SELBerdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu :
  1. Sel Prokaryotik; yaitu sel dengan inti tanpa dilindungi membran inti ( Caryo Theca) sehingga materi genetik berupa DNA / Kromosom berada di sitoplasma , sel tipe ini mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom Monera .
  1. Sel Eukaryotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara jelas. sehingga Materi genetik berada dalam nucleoplasma ( cairan inti) Type sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi , Kingdom Plantae dan Animalia
SEL TUMBUHAN



Dari sini diketahui bahwa secara umum sel tumbuhan adalah sebagai berikut :
  • Pada sel unicellualair atau unit terkecil pada sel tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel
  • Sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ
  • Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
  •  Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel
  •  Akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda
  • Sebenarnya antara sel hewan dan sel tumbuhan meskipun berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut.
  • Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplast, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel
  • Mudahnya demikian pada Sel tumbuhan ada 3 organela (Dinding sel , Chloroplast , dan Vacuola besar ) sedang pada sel hewan ada 2 organela yaitu ( Lisosom dan Sentriol)
  • lainnya baik sel hewan dan sel tumbuhan punya misal Nucleus (Hewan/Tumbuhan ) dll OK
Dari sini diketahui bahwa secara umum sel tumbuhan adalah sebagai berikut:
  • Salah satu perbedaan yang khas antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam.
  • Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel.
  • Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dart sel tumbuhan dan disebut protoplas.
  • Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel/lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sell yang mati.
  • Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti set dan sitoplasma, sehtngga ruang antar selnya kosong.
  • Bentuk sel gabus heksagonal,tersusun rapat antara satu dan lainnya. 
  • Pada mahkluk hidup multicellulair Sel sel itu mengumpul membentuk jaringan
Adapun Contoh jaringan-jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan yaitu :
  1. Jaringan epidermis, tertetak panda permukaan akar, daun, dan batang. Epidermis dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kitin.
  1. Jaringan parenkim dan kolenkim, parenkim atau jaringan dasar fungsinya memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain. Jaringan ini terdapat di seluruh tumbuhan.
  1. Jaringan penyokong : Sklerenkim : Parenkim yang menebal pada seluruh permukaannya dan Kolenkim yang hanya menebal pada bagian sudut sudutnya
  1. Jaringan meristem, yaitu seketonmok sel-sel yang aktif membelah dan memperbanyak diri.
  1. Jaringan pengangkut Berfugsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat makanan yang diperlukan sel tubuh.
Bagian-bagian Sel

Membran sel
  • Suatu lapisan multi fungsional yang memisahkan unsur di dalam sel dengan lingkungan di luar sel.
  • Ketebalannya antara 7 – 10 µm.
  • Tersusun dari lipida, protein, dan ion-ion.
  • Fungsi dinding sel menentukan dalam proses pertukaran zat dan informasi antar sel.

Protoplasma
  • Merupakan substansi hidup dimana di dalamnya terdapat semua bagian sel.
  • Terdiri dari dinding plasma, sitoplasma, dan inti sel (nucleus).

Sitoplasma
  • Mengandung organel-organel sel dan materi produk sel.
- Peran dan fungsi sitoplasma :
  • Ruangan tempat terjadinya reaksi bermacam-macam katalisa dari berbagai proses pertukaran zat.
  • Sebagai ruangan tempat terjadinya proses komunikasi di antara berbagai organel sel.

Organel SelMitokondria
  • Panjang rata-rata 3 – 4 µm, diameter rata-rata 0,5 – 2,0 µm.
  • Jumlah mitokondria di dalam sel rata-rata 200 – 300 mitokondria.
- Peran dan fungsi mitokondria :
  1. Sebagai organel yang menghasilkan energi selama proses respirasi pada siklus crebs dan transport electron yang menghasilkan ATP.
  1. Mengakumulasikan ion-ion seperti Ca2++ dan Fe3++.
Plastida terbagi ke dalam 3 type, yaitu :
  1. Leukoplas atau leukoplastida,
  1. Kromoplas atau kromoplastida
  1. Kloroplas atau kloroplastida.

Leukoplas
  • Merupakan plastida yang tak berpigmen dan hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
Leukoplas terbagi menjadi tiga type, yaitu;
  1. Amiloplas (penyimpan pati, pada umbi, kotiledon, dan endosperm)
  1. Elaioplas (penyimpan lemak dan minyak, pada biji atau benih)
  1. Proteinoplas atau aleuroplas (penyimpan lemak dan protein, pada biji tanaman castor, kacang brazil)

Kromoplas
  • Merupakan plastida yang mengandung pigmen beberapa warna.
Kromoplas terbagi menjadi tiga type, yaitu;
  1. Phaeoplas; mengandung pigmen fucoxanthin (berwarna coklat).
  1. Rhodoplas; mengandung pigmen phycoerythrin (berwarna merah).
  1. Kromotophores; terdapat pada bakteri dan alga biru hijau.
  • Pada alga biru hijau mengandung pigmen phycocyanin, phycoerythrin, kloropil, dan karotinoid.
  • Pada bakteri mengandung pigmen bakteriokloropil dan bakterioviridin (ditemukan pada bakteri fotosintetik.

Kloroplas
  • Merupakan plastida yang paling penting pada semua tumbuhan, kecuali fungi, bakteri, dan tumbuhan parasitik.
  • Di dalam tumbuhan, kloroplas tersebar di jaringan mesofil daun dan diklorenkim, juga ditemukan pada sitoplasma alga.
  • Ukuran kloroplas bervariasi dengan diameter rata-rata 4 – 6 µm dan panjang antara 80 – 100 µm.
  • Jumlah kloroplas secara normal adalah 20 – 50 di dalam sel tumbuhan, tapi pada alga hanya ada satu kloroplas.
Fungsi kloroplas
  • berperan dalam proses fotosintesis.

Retikulum Endosplasma (RE)
  • Ditemukan hampir diseluruh sel eukaryotic, tapi tidak ditemukan pada sel prokaryotik.
Fungsi RE, yaitu :
  1. Mendukung dari supplement mekanik dari struktur koloid dari sitoplasma
  1. Membantu pertukaran material antara nucleus dan sitoplasma
  1. Membantu dalam sintesa dan penyimpanan lipid, kolesterol, dan glikogen
  1. Salah satu bagian yang dilewati dari rute perjalanan RNA dari nucleus ke luar sel, yaitu; dari membrane nuclear terus ke pori nuclear terus ke RE terus ke Badan golgi terus ke membrane plasma sampai akhirnya keluar sel.

Badan golgi
  • Jumlah badan golgi secara normal terdapat satu badan golgi pada setiap sel.
Fungsi badan golgi, yaitu :
  1. Berperan dalam sintesis polysakarida
  1. Berperan dalam formasi sel dengan cara mentransfer polysakarida yang dibentuk di badan golgi ke daerah sel yang baru pada saat sel masih dalam pertumbuhan
  1. Berperan dalam formasi pigmen, seperti pigmen melanin.

Ribosom
  • Merupakan organel sel yg paling kecil dengan ukuran 150 – 250 Ã….
  • Di dalam setiap sel terdapat ± 20.000 – 30.000 ribosom.
  • Fungsi ribosom adalah berperan dalam sintesa protein.

Sentrosoma
  • Pada sel prokaryotic tidak terdapat sentrosoma.
  • Fungsi sentrosoma adalah membentuk benang-benang kromatin yang akan menarik pasangan kromosom kea rah kutub sel.

Nukleus (Inti Sel)
  • Terdapat pada semua jenis sel, kecuali pada bakteri dan alga biru hijau.
  • Secara umum berbentuk ellips.
  • Mempunyai diameter rata-rata 5 – 25 µm.
Fungsi nukleus, yaitu :
  1. Sebagai pengatur pada sintesa protein
  1. Mengatur pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan.
VACUOLAFungsi vakuola :
  1. Menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein, gula,asam organik, asam amino)
  1.  Berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel
  1. Dapat memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan pemencaran biji.
  1.  Sebagai lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah menyebabkan autolisis.
  1.  Tempat penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat, alkaloid, tanin, lateks.

DINDING SEL
  • Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak antara 2 dinding primer yang berdekatan.
  • Zat penyusun dinding primer adalah serat selulosa, sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel.
  • Beberapa sel (xilem, skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan dengan zat lignin membentuk dinding sekunder yang keras dan kaku.
  • Bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan membentuk celah yang di sebut noktah.
  • Melalui noktah terjadi komunikasi antar sel dengan perantaraan plasmodesmata (benang sitoplasma)
  • Sel dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma (kosong). Contohnya sel gabus pada penampang melintang ubi kayu.
  • Sel - sel yang hidup pada umumnya mempunyai dinding sel, inti sel / nukleus, di dalam sel terdapat organel-orgenel/ruang selnya tidak kosong, serta protoplasma.
  •  Pada sel tumbuhan :
a. Memiliki membran sel yang terletak di bagian dalam dinding selb. Pada sel tumbuhan sitoplasma tidak mengandung sentriol dan sentrosoc. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen hijau daun yaitu klorofil, yang memberi warna hijau pada tumbuhan dan sangat penting dalam peristiwa fotosíntesis.



JADI SEL TUMBUHAN ITUadalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:
  • Vakuola yang besar dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
  • Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
  • Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofilpigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
TIME LINE

Rudolph Virchow1855
Rudolph Virchow was a German Phisican. Contribution: Stated that all living cells come only from other living cells. He emphasized that diseases arose, not in organs or tissues in general, but primarily in individual cells. Virchow also contributed to the development of anthropology as a modern science.http://www.schools.utah.gov/CURR/SCIENCE/sciber00/7th/cells/sciber/cellhist.htm
Theodor Schwann1839
Theodor Schwann was a German biologist. Contribiution: He reached the same conclusion as Schleiden about animal tissue being composed of cells, ending speculations that plants and animals were fundamentally different in structure.http://www.smithlifescience.com/celltheory.htm
Matthias Schleiden1838
Matthias Schleidon was a german Botanist. Contribiution: He concluded that all plant tissues are composed of cells and that an embryonic plant arose from a single cell. He declared that the cell is the basic building block of all plant matter.http://www.merke.ch/biografien/biologen_en/schleiden.php
August weismannJul 1, 1834
August Weismann was a german theorist. Contribution: Germ-plasm theory Building on Darwin's idea that specific inherited characteristics are passed from one generation to the next, Weissmann asserted that the genetic code for each organism was contained in its germ cells (the cells that create sperm and eggs).Anton Leeuwenhoek1680
Anton Leeuwenhoek was a Dutch fabric merchant and amateur scientist. Contribiution: Discovered bacteria (animalcules) He looked at blood, rainwater, scrapings from teeth through a simple microscope and observed living cells and called some 'animalcules'. Some of the small 'animalcules' are now called bacteria. In addition he also discovered free-living and parasitic microscopic protists, sperm cells, blood cells, microscopic nematodes and rotifers, and much more.http://www.ucmp.berkeley.edu/history/leeuwenhoek.html
Robert Hooke1665
Robert Hooke was a English scientist. Contribution: Discovered cells. looked at a thin slice of cork (oak cork) through a compound microscope and observed tiny, hollow, roomlike structures. He called these structures 'cells' because they reminded him of the rooms that monks lived in. He only saw the outer walls (cell walls) because cork cells are not alive.http://www.schools.utah.gov/CURR/SCIENCE/sciber00/7th/cells/sciber/cellhist.htm
Hans and Zacharias Janssen1590
Zacharias Janssen was a Dutch lens-maker. Contribution: Invented the first compound microscope in 1595 (a compound microscope is one which has more than one lens). His microscope consisted of two tudes that slid within one another, and had a lens at each end. The microscope was focused by sliding the tubes. Zacharias Janssen's father Hans may have helped him build the microscope.

OSMOSIS - KRENASI - PLASMOLISIS

OSMOSIS - KRENASI - PLASMOLISIS
Pengantar
  • Transportasi materi sel adalah suatu proses yang secara riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat , artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel , dan bisa masuk melalui membrannya .
  • Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam , ternyata sungguh dinamis dengan lingkungannya , jika memerlukan materi dari luar maka ia harus ambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk.
  • Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis / seimbang .
  • Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar , jika terjadi demikian maka terjadilah lisis / plasmolisis yang membawa sel itu mati .
  • Semua peristiwa Transportasi di sel itu bisa terjadi akibat Adanya Cairan sel yang kita sebut Sitoplasma / Cairan ini bersifat Koloid ( tidak kental / pekat , Juga tidak encer ) Tidak pekatnya karena kandungan airnya dan Tidak encernya karena adanya bahan organik dan an organik di sel yang terlarut ) , Jika diukur ukuran partikelnya antara 0, 01 s/d 0,1 mikron  sehingga disebut Koloid
  • Sifat Koloid itulah ia bisa bersifat Gel ( Pekat ) dan Sol ( encer) , Kondisi Sol terjadi jika Sel menyerap air dari luar secara osmosis , sehingga kandungan airnya meningkat , konsentrasi kepekatannya berkurang sehingga menjadi Sol , jika ir yang dimasukkan itu digunakan maka Cairan akan bersifat Gel Lagi sehingga terjadi Transportasi OK    
  • Plasmolisis adalah contoh kasus transportasi sel secara osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi permeable , yang akan dibahas drngan contoh pada darah .



OSMOSIS


  • Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah.
  • Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebutKRENASI.
  • Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS.
  • Orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi, jaringan sel dan jaringan antar selnya akan mengandung banyak air.hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan tubuh yang disebut OEDEMA
    • Pemahaman mengenai proses osmosis ini sangat diperlukan dalam bidang kedokteran.
    • Misalnya, dalam pemberian nutrisi bagi pasien melalui infus.
    • Pada infus, larutan nutrisi dimasukan langsung kedalam pembuluh darah.
    • Larutan ini harus memilik tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan jiwa pasien.
    • Tekanan osmotik darah pada suhu 25 C adalah 7,7atm oleh karena itu, jika pasien akan diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang digunakan harus memiliki persen masa 5,3%
    • Osmosis yang terjadi juga bisa kita amati pada peristiwa alam lainnya ,dalam banyak contoh yang menarik. misalnya pada pengawetan selai dan jeli yang dilakukan di rumah merupakan contoh lain dari penerapan tekanan osmotik.
    • Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses pengawetan karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme.
    • Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat lewat osmosis.
    • Proses ini yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan sel mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi. Keasaman alami buah-buahan juga menghambat pertumbuhan bakteri.
    • Tekanan osmotik juga merupakan mekanisme utama dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan.
    • Karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara, dalam proses yang disebuttranspirasi, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun meningkat.
    • Air didorong ke atas lewat batang, cabang dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik.
    • Diperlukan tekanan sebesar 10-15 atm untuk mengangkut air ke daun di pucuk pohonredwood di California, yang tingginya mencapai sekitar 120 m.
    • Teknik mengeluarkan bisul pada tubuh dengan mekanisme osmosis dengan menerapkan gelli berupa balsam/salep yang hipertonik juga memudahkan bisul segera kempes,
    • Pembuatan telur asin , ikan asin dan tentu contoh yang lain yang prinsipnya disitu ada perbedaan tekanan dipastikan proses osmosis akan berlangsung.
    PROSES ini juga bisa terlihat pada tanaman yang dipupuk urea sangat pekat tanaman bisa diharapkan tumbuh dengan baik tetapi malah mati
    Jadi
    • Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
    • Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.
    • Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.
    • Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis
    • Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
    • Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.
    • Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
    • Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.


    Sel hewan (darah) dalam kondisi lingkungan berbeda

    Sel tumbuhan sebelum plasmolisis Sesudah plasmolisis
    • Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.
    • Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis,
    • seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
    • Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat.
    • Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.
    • Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.
    • Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
    • phi = M x R x T di mana
    • phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
    • M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
    • R = tetapan gas (0.082 )
    • T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

    • Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.
    • Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan.
    • Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut :
    • PA = PO + PT
    • Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
    • PA = PO
    KETERANGAN :
    • PA = Potensial air
    • PO = Potensial osmotik
    • PT = Potensial tekanan
    PERCOBAAN PLASMOLISIS Pada Daun Rhoeo discolor ( Daun Adam and Eva)
    OSMOSIS
    • Air menjadi kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah tropis.
    • Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air.
    • Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan daunnya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun dan batangnya akan mengerdil
    • Tanaman ini juga merupakan tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk daunya yang memanjang seperti daun jagung, mempunyai warna ungu pada pada permukaan bawah dan warna hijau dipermukaan atas.
    • Pada permukaan atas licin karena terdapat lapisan lilin.
    • Tanaman ini mempunyai akar serabut sehingga termasuk tanaman monocotyledoneae
    • Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman nanas kerang (Rhoeo discolor) diklasifikasikan sebagai berikut :
    • Kingdom : Plantae
    • Subkingdom : Tracheobionta
    • Superdivisio : Spermatophyta
    • Divisio : Magnoliophyta
    • Class : Liliopsida
    • Ordo : Commelinales
    • Famili : Commelinaceae
    • Genus : Rhoeo
    • Spesies : Rhoeo discolor
    • Nama daerah : Tanaman / Daun Adam dan Hawa
    • Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks.
    • Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem.
    • Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen
    • Pada hakikatnya tekanan osmose merupakan suatu proses tekanan yang menyebabkan difusi. Osmose juga merupakan difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara difertensial.
    • Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi melekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan diatas, pelarut universal adalah air (Kramer dan Kozlowski,1960).
    • Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara differensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ketempat berkonsentrasi rendah. Pertukaran air antara sel dan lingkungan adalah suatu faktor yang sangat penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis
    • Suatu percobaan yang menunjukan proses osmosis adalah suatu percobaan yang mengamati suatu lubang bawah dari tabung gelas ditutup dengan selaput. Selaput itu berfungsi sebagai membran permeabel secara differensiasi, yang meloloskan melekul-molekul air secara cepat, tetapi menghalangi molekul yang lebih besar
    • Tekanan osmosis cairan dapat ditentukan dengan cara mencari suatu larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tersebut. Dalam cara ini kita dapat mengambil patokan pada terjadinya peristiwa plasmolisis sel.dalam keadan insipien plasmolisis tekanan osmosis cairan sel adalah sama dengan tekanan osmosis larutan dalam massa jaringan sel tersebut direndam. Plasmolisis dapat dilihat dibawah mikroskop sebagai suatu percobaan . (Dwidjoseputro,1984).


    pengamatan sel pada larutan sukrosa 0 M
    pengamatan sel pada larutan sukrosa 0,16 M




    Pengamatan sel pada larutan sukrosa 0,20 M
    pengamatan sel pada larutan sukrosa 0,22 M

    STOMA PADA EPIDERMIS 



    LATIHAN SOAL 
    • Dengan kondisi diluar sangat pekat ( Hypertonis ) maka pigmen daun ungu pada Rhoeo discolor akan keluar terserap larutan diluar yang pekat . Maka osmosis secara mikroskopis experimennya sudah kita buat .
    • Percobaan terlihat dengan Variabel bebas Kepekatan larutan memperlihatkan transparasi pigmen terlihat , karena terjadi plasmolis pada selnya . Semakin pekat perpindahanny semakin cepat .
    • Kesimpulan jadi Plasmolisis akan cepat terjadi dengan penambahan konsentrasi kepekatannya

     
    Design by Dabloeng.com/