Rabu, 17 Juli 2013

Cara Mengukur Panjang Sel Pada Pengamatan Dengan Mikroskop Cahaya

Cara Mengukur Panjang Sel Pada Pengamatan Dengan Mikroskop Cahaya

Kamu telah tahu bahwa sebuah mikroskop memiliki dua macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Untuk menghitung perbesaran total suatu mikroskop, cukup kalikan:
perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
Misalnya:
10 x 8 = 80X
10 x 12,5 = 125X
40 x 8 = 320X
40 x 12,5 = 500X

Lantas bagaimana caranya mengetahui ukuran sel yang kita amati dengan mikroskop cahaya? Sebenarnya caranya gampang. Hanya saja cara ini tidak dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu sel dengan tepat. Jadi hanya merupakan prakiraan saja. 


Berikut ini adalah cara mengukur panjang sel pada pengamatan dengan mikroskop cahaya.


Cara mengukur panjang sel pada pengamatan dengan mikroskop cahaya
·         Siapkan sebuah penggaris dari bahan plastik yang bagus dan bersih.
·         Lihatlah lensa obyektif pada mikroskop yang terdapat pada revolver. Umumnya ada empat lensa di sana dengan perbesaran masing-masing 4X, 10X, 40X, dan mungkin ada yang 100X. Gunakan lensa obyektif 10X dulu.
·         Setelah menyesuaikan intensitas cahaya dengan mengatur cermin dan diafragma, tempatkan penggaris plastik tadi pada meja mikroskop di bawah lensa obyektif dan aturlah fokusnya sehingga garis-garis  mistar tampak jelas. Ukurlah diameter lapangan pandang mikroskop dengan mengatur batas mistar sedemikian rupa. Umumnya hasil pengukuranmu sekitar 1,4 mm – 1,5 mm, tetapi bisa juga bervariasi bergantung jenis mikroskopnya. Ingatlah bahwa 1 mm = 1.000 micron. Jadi misalnya 1,4 mm = 1.400 micron. Catatlah diameter lapangan pandang yang telah kamu ukur. (lihat gambar di bawah)
 Sekarang tempatkan preparat yang akan diamati. Aturlah fokus dan cahaya dengan baik sehingga preparat bisa diamati dengan mikroskop secara jelas. Cobalah hitung ada berapa sel mulai batas lapangan pandang sebelah kiri hingga batas lapangan pandang sebelah kanan. Misalnya preparat yang kamu amati ada 8 sel, diameter lapangan pandang yang kamu ukur adalah 1,4 mm, maka panjang setiap sel = (1,4 x 1.000) / 8 = 175 micron. Jadi panjang setiap sel sekitar 175 micron.

Berikut ini tabel perkiraan diameter lapangan pandang mikroskop cahaya.

Lensa Obyektif
Diameter lapangan pandang (prakiraan)
Perbesaran (lensa okuler 10X)
4x
4.0 mm (4.45)
40x
10x
2.0 mm (1.78)
100x
40x
0.4 mm (0.45)
400x
100x
0.2 mm (0.178)
1000x
Lihat gambar berikut.



Itu adalah lapangan pandang mikroskop saat mengamati sel-sel bawang merah. Misalnya diameter pandang tersebut 2 mm dan diamati dengan lensa obyektif 10X, berapakah perkiraan panjang satu sel bawang merah?

Lapangan pandang pada perbesaran 40X

Jika kamu mengganti lensa obyektif dari 10X menjadi 40X maka lapangan pandang mikroskop menjadi seperempat kali (1/4X) lebih kecil. Mengapa? Ingat 10X / 40X = 1/4. Bila diameter lapangan pandang pada perbesaran 10X adalah 1.400 micron, maka diameter lapangan pandang pada perbesaran 40X adalah 1.400/4 = 350 micron. Jadi diameter lapangan pandang pada perbesaran 40X = 350 micron.

Cara Menggunakan Mikroskop

Cara Menggunakan Mikroskop

Setelah mengenal bagian-bagian mikroskop dan fungsinya, sekarang saya sharing cara menggunakan mikroksop yang benar. Petunjuk ini saya ambilkan dari Pustekkom Depdiknas.
Berikut ini cara menggunakan mikroskop yang benar.

1.      Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !

2.      Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ‘klik’ pada revolver.
3.      Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

 4.      Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
 5.      Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler.
Untuk mempertajam / memfokuskan putarlah pemutar halus !
 6.      Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang sama dengan nomor 5.


Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpanlah kembali ke dalam almari atau pada tempat yang tidak lembab.

Alat-Alat Laboratorium

Alat-Alat Laboratorium

Mungkin Anda pernah bingung dengan suatu nama alat laboratorium, tetapi ketika melihat ujudnya Anda bilang,”Oalah, itu to?”.

Anak SMA paling sering menderita penyakit seperti itu. Untuk mengingatkan kembali, silahkan melihat-lihat gambar berikut supaya Anda mengenal dengan baik beberapa alat-alat laboratorium yang umum.


Contoh Format Laporan Praktikum Biologi

Contoh Format Laporan Praktikum Biologi

Menulis laporan praktikum Biologi, sebenarnya merupakan dasar berlatih menulis laporan penelitian. Jadi sebaiknya dalam membuat laporan dibiasakan menggunakan format yang lengkap dan formal, mulai dari latarbelakang masalah hingga penarikan kesimpulan.


Sayangnya para siswa masih sering bingung dengan format laporan praktikum yang harus diserahkan kepada guru mereka. Apalagi jika sang guru tidak memberi contoh atau menginstruksikan mengenai format pembuatan laporan. Alhasil laporan praktikum hanya berupa selembar kertas yang berisi catatan pengamatan dan jawaban atas soal yang diberikan.
Dengan sedikit upaya siswa bisa memperoleh nilai yang lebih bagus jika laporan praktikum dibuat  menggunakan format formal dengan layout yang baik. Jadi, meskipun guru tidak memberi informasi apa pun mengenai format laporan, tetap buatlah laporan praktikum dengan format resmi menurut tatacara penulisan ilmiah. Ini akan membuat laporan Anda berbeda dari yang lain.
Berikut ini contoh format laporan praktikum Biologi yang menurut saya baik dan lengkap. Silahkan simak dan sesuaikan dengan tema praktikum Anda.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).
… dst …
Latarbelakang berisi dasar teori singkat yang berisi penjelasan ringkas mengenai konsep yang relevan/berhubungan dengan tema praktikum, atau sesuatu yang mendorong mengapa kamu melakukan praktikum tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan percobaan tentang fotosintesis ini adalah untuk:
1.       membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2)
2.       mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis
3.       mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda
… dst …
Tujuan berisi konsep yang apa diuji atau yang ingin diketahui atau hasil yang diharapkan dalam praktikum.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Senin tanggal 15 … dst …

2.2 Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah beaker glass, corong kaca, tabung reaksi, cawan petri, lampu spiritus/kompor, … dst …

2.3 Prosedur kerja
Fotosintesis
1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm … dst …
Metode praktikum berisi tentang uraian prosedur kerja, alat dan bahan, waktu pelaksanaan praktikum, tim/kelompok praktikum dsb.
… dst …
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan berisi catatan hasil praktikum. Data yang dicatat bisa berupa data numerik (angka) atau pengamatan terhadap suatu peristiwa. Untuk mempermudah biasanya dituangkan dalam bentuk tabel.

3.2 Pembahasan
Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, … dst …
Pembahasan berisi tentang uraian hasil praktikum. Pembahasan ini umumnya bisa dipermudah dengan mensinkronkan antara hasil eksperimen dengan teori. Tidak masalah jika hasil praktek sesuai dengan teori. Yang jadi persoalan bila hasil praktikum tidak sesuai dengan teori. Kasus ini sering disebut dengan anomali praktikum.
Untuk menghindari masalah ini rancanglah prosedur percobaan dengan baik dan cermat. Selain itu Anda juga harus memahami benar mengenai variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, serta faktor lain yang kiranya bisa menyebabkan munculnya anomali tersebut.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah … dst …
Kesimpulan berisi penegasan konsep hasil praktikum secara singkat, dan disesuaikan dengan tujuan praktikum dengan berlandaskan hasil eksperimen. Jika tujuan praktikum ada lima item misalnya, maka kesimpulan bisa ditarik berdasarkan setiap item tujuan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar literatur yang digunakan sebagai acuan dasar teori. Anda boleh mencantumkan sumber apa saja di sini, mulai buku, laporan ilmia, maupun artikel pada suatu situs tertentu. Semakin banyak literatur yang relevan dan berkualitas, maka dasar teori Anda semakin bagus.



 
Design by Dabloeng.com/